Anakku menangis dan menjerit setiap malam

Beberapa hari ini anakku kerap kali bangun di malam hari kemudian menangis dan menjerit. Selain itu, Fathan yang usianya kini 2 tahun 4 bulan, juga tidak mau ditenangkan, didekati, dipeluk atau apapun yang biasanya membuatnya diam jika menangis. Fathan hanya terus meraung-raung dengan air mata yang terus bercucuran serta berkali-kali bilang, “ndak-ndak”. Semua kesenangannya tidak mempan disodorkan pada saat-saat seperti ini, dari mulai nonton film kartun, melihat mobil dari jendela dan sekardus mainan-mainannya.

Sebagai orang tua, kami tentu sangat panik mengalami kejadian ini. Berbagai pikiran dan tebakan berputar-putar di kepala kami. Kami mendapati anak kami seperti bukan anak kami seperti biasanya. Kepindahan kami ke tempat baru juga baru terhitung 3 bulan, sehingga kami juga berpikiran bahwa ada mahluk halus yang berdomisili di tempat yang sama dan mencoba mengganggunya. Dan beberapa taman yang kami kunjungi bersamanya juga membuat kami berpikir bahwa ada kaitannya dengan kejadian ini. Namun demikian, argumentasi logis juga kami pikirkan seperti mungkin saja ini bagian dari perkembangan anak kami seiring bertambah usianya, atau masa transisi dari menyusu air susu ibunya ke air susu formula yang sudah berhasil terlewati selama 1 bulan.
Dari baca-baca di internet, akhirnya kami menemukan satu artikel yang sangat relevan dengan kejadian yang kami alami saat ini. Intinya, kejadian ini adalah normal adanya dan disebut dengan night terror. Beberapa anak akan mengalami night terror sampai dia beranjak dewasa, meskipun tidak semua anak mengalaminya. Tapi dengan kejadian ini, anakku termasuk yang mengalaminya. Dan solusinya: Kami tidak perlu melakukan apa-apa, hanya memastikan berada di dekatnya. Dan kami mempraktekannya sekaligus membuktikannya. Fathan kembali tidur setelah menangis kecil dan duduk. Begitupun night terror yang kedua kalinya, dia hanya menangis kecil, duduk dan tidur lagi. Tidak ada 3 menit. Padahal jika kita coba menenangkannya, kejadian ini berlangsung hingga 15 menitan. Alhamdulillah, permasalahan ini teratasi.
Melalui tulisan ini, sebenarnya merupakan wujud rasa terima kasih kami atas informasi yang sudah kami dapatkan di internet. Dan semoga tulisan dapat menolong para orang tua yang mengalami hal serupa seperti kami. Dan karena tulisan ini dalam bahasa Indonesia, barangkali bisa lebih menjangkau banyak orang tua di Indonesia. Berikut ini link website informasi yang telah menolong kami: Parenting and Child Health
Gambar diambil dari sini

Comments

Popular posts from this blog

Legalisir Ijazah di DIKTI, Kemenkumham, dan Kemenlu

Menapaki Sulawesi