Generasi ke-3 di Castellón, Spanyol

Malam ini, aku seperti enggan untuk memejamkan pada jam 8 atau jam 9, seperti biasanya. Malam ini memang tidak biasa, karena dua dari enam mahasiswa UMY akan menempuh perjalanan panjang ke Spanyol. Kemudian keeseokan harinya, empat dari mereka akan menyusul dengan penerbangan yang berbeda. Dan mereka ber-enam adalah generasi UMY ke-3 di Castellon, Spanyol. 

Aku telah mengawal proses ini dari awal, sehingga aku merasa terikat secara profesional dan emosional dengan anak-anak ini. Aku berusaha keras memastikan tidak ada yang terlewat aku sampaikan kepada mereka tentang apa-apa yang harus diperhatikan dalam setiap tahapannya, termasuk keberangkatan malam ini.
Rasa emosional yang terjalin antara aku dan mereka menjadikan diriku seakan-akan seperti aku sendiri yang berangkat malam ini. Aku gusar, senang, dan mencoba berpikir keras kalau-kalau ada yang terlewatkan yang belum aku sampaikan kepada mereka. Kesenangan ini juga membuat aku tidak bisa memejamkan mata seperti biasanya malam ini. Terlebih lagi, Garuda Indonesia yang akan membawa mereka ke Amsterdam (kemudian KLM ke Barcelona) akan berangkat dini hari, Senin tanggal 2 Pebruari 2015. Artinya, hanya dalam beberapa jam lagi, mereka sudah akan terbang meninggalkan Indonesia.
Mereka adalah generasi ketiga mahasiswa/ alumni UMY yang berada di Castellon, Spanyol. Awalnya ada Mas Arie Paksi yang berangkat pada tahun 2011 untuk studi S2 jurusan ‘Peace, Conflict and Development Studies’. Setelah itu, aku menyusul pada tahun 2012 dengan jurusan yang sama dan kampus yang sama. Dan kini, giliran anak-anak ini, mahasiswa S1 yang akan menghabiskan waktu di Spanyol selama satu semester.
Aku yakin mereka akan baik-baik saja, selamat sampai tujuan dan mendapatkan pengalaman yang amat berharga buat mereka. Selamat jalan adik-adikku, do’a kami bersamamu.
Have a safe flight! I am so happy for all of you.
Jl. Imogiri, 1 Februari 2015

Idham Badruzaman

Comments

Popular posts from this blog

Legalisir Ijazah di DIKTI, Kemenkumham, dan Kemenlu

Menapaki Sulawesi

Anakku menangis dan menjerit setiap malam