Menaklukkan Kota Jakarta

Judulnya memang dibuat hiperbolik, seakan-akan aku telah berhasil menjadi jutawan di Jakarta, artis ibukota, atau politisi yang tenar yang dengan mudah berkorupsi. Sebenarnya kata penaklukan Jakarta dalam tulisan saya kali ini diturunkan skala-nya menjadi sedikit hapal jalanan di Jakarta.

Ilustrasi - Picture is taken from here


Berawal ketika saya harus tinggal di Jakarta selama beberapa hari mengurusi persyaratan kebarangkatan ke Spanyol dengan beasiswa Kemendikbud. Saya harus selalu berdiri ketika menaiki angkutan umum, tidak terkecuali busway. Meskipun saya mendapatkan tempat duduk, tetapi ketika Ibu-ibu atau orang tua yang masuk menjadikan saya tidak tega untuk terus asik duduk, sementara mereka jauh lebih berhak mendapatkan kursi duduk itu. Walhasil, saya tidak pernah duduk di angkutan umum. Belakangan sayapun juga lebih memilih busway karena seringkali saya terganggu dengan pengamen jalanan yang slalu bersikap kasar meminta-minta uang pada penumpang.

Di Jakarta, saya selalu berusaha menjaga tubuh saya agar tetap fit karena tenaga esktra yang selalu dibutuhkan seperti terus-terusan berdiri di angkutan umum. Sehingga saya tidak pernah terlambat makan, dan selalu makan banyak agar daya tahan tubuh saya kuat, dan badan senantiasa prima. Saya tidak mau lagi mengulangi kejadian di tahun 2007 silam, dimana saya harus ditransfer dari Kereta Taksaka langsung ke Rumah Sakit Islam Hidayatullah di Yogyakarta langsung setiba saya disana. Pengalaman itu menjadi sangat berharga dan saya banyak belajar darinya.

Sekarang, di tahun 2012 beruntung aku mempunyai teman yang mempersilahkan aku membawa sepeda motornya untuk kubawa berkelana di Jakarta. Bermodalkan google maps yang diingat-ingat sebelumnya, aku pun berangkat dengan sangat hati-hati. Berikut ini tips-tips ringan yang bisa anda pakai jika memiliki kondisi yang sama dengan saya:


  1. Tentu anda harus mempunyai kelengkapan sebagai pengendara motor, seperti STNK dan SIM.
  2. Ingat-ingat arah dan posisi tujuan anda dengan melihat google maps. Dalam hal ini, perhatikan posisi ini apakah berada di sebelah utara, selatan, atau berada sejajar dengan Hotel Indonesia misalnya.
  3. Jika anda tidak ingin terlewat atau bingung mau belok kemana, tanyalah terlebih dahulu kira-kira 100 meter sebelum lampu merah. Jika jalanan tidak memungkinkan anda untuk berhenti, anda bisa masuk gedung dan bertanya pada satpam.
  4. Jika memasuki jalan protokol atau jalan kota, pastikan anda satu motor didepan anda sebagai pertanda bahwa anda aman menggunakan jalan tersebut. Sebab dijalan protokol biasanya dipisahkan antara jalan mobil dan motor.


Comments

Popular posts from this blog

Legalisir Ijazah di DIKTI, Kemenkumham, dan Kemenlu

Menapaki Sulawesi

Anakku menangis dan menjerit setiap malam