Wedding Anniversary - 1

Tidak terasa sudah satu tahun kami menjalani bahtera rumah tangga dalam usia yang relatif muda. Satu tahun memang bukan waktu yang tidak sebentar, ada banyak perjalanan pencarian jati diri sebuah hubungan yang menyatukan; baik lahir maupun batin menjadi satu; menghilangkan ego masing-masing, melengkapi kekurangan satu sama lain, dan memupuk cinta dan kasih sayang agar kesuburannya tetap terjaga.
Disela-sela kesibukan yang ketat, aku menyempatkan diri untuk merenung sejenak dan bersyukur atas karunia Allah yang diberikan kepada kami, sebuah momentum penting dan sayang untuk dilewatkan, Wedding Anniversary. Satu tahun telah kita jalani bersama dalam ikatan suci sebuah pernikahan yang bersama-sama kita berjanji menyerahkan diri kepada Allah untuk saling menjaga dan berkasih sayang. Satu tahun adalah masa yang panjang, sehingga banyak syukur yang belum sempat terbayarkan. Kali ini aku berusaha keras untuk menyempatkan diri membayar mengucapkan syukur atas banyak nya rasa syukur yang tidak terucapkan melalui perenungan ini dan membayarkannya satu persatu, sebanyak mungkin yang bisa dibayar. Alhamdulillah ... alhamdulillah .... alhamdulillah ...
Pernikahanku yang dulu sempat menuai banyak kontroversi dikalangan teman-temanku karena menikah diusia yang relatif muda, kini terkuak hikmah yang terkandung didalamnya satu demi satu; dan hal ini membuktikan bahwa segalanya, termasuk pernikahan hamba-hamba-Nya juga telah diatur oleh sang penguasa alam, Allah Subhanallohu Wata’ala. Dulu, diawal pernikahanku, aku terus terpacu untuk menjadi keluarga kecil yang mandiri, meskipun sebelum pernikahanku, aku sendiri sudah melepaskan beban orangtuaku untuk membiayai hidupku dan kuliahku selama masa study di dua tahun terakhir. Aku mendapatkan semangat yang luar biasa ekstra menjalani pekerjaan yang berhasil kudapatkan bahkan sebelum lulus kuliah. Tidak cukup satu pekerjaan, aku pun mendua dan mentiga pekerjaan lain selain pekerjaan pertama untuk memenuhi kebutuhan keluarga kecilku dengan tanpa mengabaikan atau mengurangi fokusku pada salah satu pekerjaan yang ada. Semuanya aku perlakukan sama, adil dan bertanggung jawab. Sampai kemudian, karirku menanjak pada pekerjaan pertama dan kedua secara bersamaan; hal ini tiada lain merupakan buah dari keseriusanku menjalankan amanah yang dibebankan. Saat itu, ketika aku sudah cukup kuat dan sangat bisa mandiri, Allah memanggil ayah di usianya yang masih terbilang muda, 49 tahun. Tidak percaya pada awalnya, tetapi ini adalah kuasa-Nya. Pada saat itu juga, aku menemukan hikmah dari pernikahan mudaku. Allah telah mempersiapkan aku untuk hidup mandiri dan bertanggung jawab atas adik-adik ku dengan menikahkanku pada usia yang relatif muda. Tentu akan lain ceritanya jika aku tidak menikah muda. Aku tidak akan sekuat sekarang ketika Allah memanggil ayah. Hidup ini hanya tinggal menjalankan, segalanya sudah diatur dan ditetapkan. Hanya saja, karena semua ketetapan itu masih misteri, maka tugas kita adalah mencari tahu atau menguak tabir misteri itu dengan terus berusaha dan berdoa untuk yang terbaik. Insya Allah kita akan ringan menjalani kehidupan ini. Ini adalah bukti bahwa Islam adalah agama yang sempurna bagi ummat manusia, Alyauma akmaltu lakum diinakum (pada hari ini telah aku sempurnakan agamamu untukmu: Almaidah – 3).
Happy Anniversary,
Hidup ini adalah anugerah, sehingga selayaknya aku nikmati dari setiap langkah yang ku ayunkan. Aku tidak perlu menunggu sampai aku punya rumah bagus, mobil mewah, dan pekerjaan tetap. Karena belum tentu ketika aku sudah mempunyai kesemuanya itu, aku bisa menikmatinya atau mensyukurinya. Maka pada momentum penting ini, aku ingin mantapkan kuat-kuat dalam hati, ayo nikmati hidup ini dengan rasa syukur sejak dini. Nikmati dinamika pekerjaan dan suasana hati setiap harinya. Syukuri nikmat-nikmat kecil yang didapatkan dimanapun, barang sekedar nasi bungkus yang didapatkan secara gratis atau kepercayaan pimpinan mengamanahkan sesuatu kepadaku. Semuanya ingin kusyukuri dalam rangka menikmati hidup dan menjadikan hidupku lebih berkualitas.
Untuk istriku tercinta yang telah satu tahun mendampingiku dalam suka dan duka, terima kasih tak terhingga aku ucapkan. Mari kita jalani tahun-tahun ke depan dengan tetap berserah diri kepada-Nya, jalani skenarionya dengan berusaha yang terbaik untuk menguak misterinya. Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung dan diridohoinya. Amiin.

Yogyakarta, 15 Oktober 2011 Pukul 04.30 WIB


Idham B

Comments

Popular posts from this blog

Legalisir Ijazah di DIKTI, Kemenkumham, dan Kemenlu

Menapaki Sulawesi

Anakku menangis dan menjerit setiap malam