Persetujuan tanpa sadar


"Mas, bsk mnggu bisa ngisi kultum di tempatku KKN?" begitu bunyi sms yang kudapat malam itu. Aku dalam keadaan ngantuk, sehingga kontan aku bilang aja "Iya deh, Insya Allah" balasku singkat.
Keesokan harinya aku dikagetkan dengan sms yang kukirim sendiri semalam. Aku baru sadar kalau aku menyetujuinya untuk mengisi kuliah tujuh menit di tempat temanku KKN. Jadilah kemudian aku mempersiapkannya dengan membuka-buka buku dan internet. 

Berikut bahan materi yang berhasil kurangkum dalam beberapa jam terakhir:

“Hai orang-orang yg beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (al-Baqoroh: 183-185)

Mari kita fahami bersama tentang isi dari ayat tersebut diatas. Kata  panggil yang digunakan dalam ayat diatas ditujukan kepada orang-orang yang beriman, tidak hanya sekedar muslim akan tetapi beriman. Maknanya bahwa berpuasa membutuhkan satu keimanan tersendiri untuk dapat menjalankannya dengan baik; perlu dibedakan antara ibadah mahdhoh dan ibadah mu'amalah. Ibadah muamalah berarti ibadah yang dilakukan antar manusia, sedangkan ibadah mahdhoh adalah ibadah yang dilakukan langsung kepada Allah seperti sholat, zakat, dan puasa. Sedangkan untuk puasa sendiri lebih dikhususkan lagi oleh Allah; kata Allah "puasa itu khusus untukku".

Didalam aplikasinya, ibadah mahdhoh dan ibadah mu'amalah mempunyai perbedaan; Ibadah mu'amalah dapat sepenuhnya diterima oleh akal sehat manusia, sementara ibadah mahdhoh butuh satu keimanan untuk menjalankannya dengan baik. Maka jelas, tujuan berpuasa seperti yang dijelaskan dalam ayat tersebut diatas adalah "Taqwa" ; karena dengan mempunyai iman, kita kemudian dapat menjadi takut terhadap Allah. 

Berpuasa memang berat, namun jika kita mempunyai keimanan maka kita akan yakin bahwa justru dengan puasa kita akan menjadi lebih baik lagi. Kita perlu khawatir dengan kondisi tubuh kita, karena Allah yang telah menciptakan manusia sehingga Allah tentu tahu betul seberapa daya tahan tubuh pada manusia normal/ tidak sakit. Kita dapat melihat bahwa puasa ini dikecualikan bagi orang-orang tertentu seperti orang dalam bepergian, wanita hamil, orang sakit, dan orang tua yang sudah tidak kuat lagi berpuasa. Betapa sempurnanya ajaran Allah ini yang telah mengatur sedemikian detil dan komperehensifnya aturan-aturan yang ada.
Selain itu, saya adalah termasuk orang yang percaya bahwa setiap sesuatu yang kita lakukan di dunia ini akan dibayar kontan oleh Allah SWT di dunia juga. Maka saya menekankan pada diri saya untuk berbuat kebaikan sebanyak mungkin karena adzab Allah dapat seketika datang di dunia, bukan hanya di akhirat.

Momentum puasa, semoga dapat menjadikan diri kita lebih mendekatkan diri kita kepada Allah sesuai dengan tujuan yang dijelaskan dalam ayat diatas. (to be continued)


gambar diambil dari sini

Comments

Popular posts from this blog

Legalisir Ijazah di DIKTI, Kemenkumham, dan Kemenlu

Menapaki Sulawesi

Anakku menangis dan menjerit setiap malam